Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut sidak ke kantor PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (BBNI) yang dilakukannya merupakan pengawasan terhadap suntikan dana pemerintah senilai Rp200 triliun yang belum lama ini dipindahkan dari Bank Indonesia (BI) ke bank-bank Himbara.
Purbaya mengaku ingin mengetahui bagaimana salah satu bank Himbara itu mengalokasikan likuiditas senilai Rp55 triliun yang didapatkan.
"Ya sudah lumayan bagus sih apakah itu mengganggu sistem keuangan mereka atau mengganggu segmen mereka dan apakah main dolar ternyata enggak. Bagus semua," jelasnya kepada wartawan, Senin (29/9/2025).
Baca Juga : Purbaya Sidak Markas BNI, Bahas Polemik Deposito Valas 4%?
Meski demikian, Purbaya mengaku tidak menelusuri hal tersebut hingga detail segmen kredit yang dialokasikan dari guyuran likuiditas dana pemerintah itu. Sebagaimana diketahui, pemindahan dana pemerintah di BI ke himbara itu diharapkan bisa memacu kredit ke dunia usaha.
Mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menyebut BNI memiliki target sendiri untuk pertumbuhan kredit. Setelah tahun ini ditargetkan tumbuh 10% (yoy), maka tahun depan ditargetkan di atas 11% (yoy).
Baca Juga : : Himbara Beri Bunga Deposito Valas 4%, Menko Airlangga Beri Tanggapan
Purbaya tidak menutup kemungkinan untuk menarik kembali likuiditas murah itu dari BNI, apabila tidak optimal disalurkan ke dalam kredit. "Dua bulan lagi nanti saya akan kejar, kalau terlalu lemah nanti kita ambil duitnya," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, terdapat lima bank yang menerima guyuran likuiditas dengan total keseluruhan Rp200 triliun itu. Selain BNI yang mendapatkan Rp55 triliun, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) serta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI (BBRI) juga masing-masing mendapatkan injeksi Rp55 triliun.
Baca Juga : : Pinjaman Himbara ke Kopdes Merah Putih Segera Cair, Plafon Rp3 Miliar
Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN (BBTN) menerima lebih kecil yakni Rp25 triliun dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BBSI) Rp10 triliun.
Artikel ini telah tayang di: Purbaya Sidak ke BNI Cari Tahu Penggunaan Duit Pemerintah Rp200 Triliun, Ini Hasilnya