Oleh: Djoko Iriandono*)
Di era digital yang serba terkoneksi ini, peran bidang Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) di masjid menjadi semakin vital. Sebagai garda terdepan dalam mengelola informasi, menyebarkan nilai-nilai Islam, dan memperkuat silaturahmi jamaah, KOMINFO dituntut untuk beradaptasi dengan dinamika teknologi. Namun, masih banyak masjid yang belum memaksimalkan potensi ini. Artikel ini akan membahas strategi optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) KOMINFO masjid agar lebih efektif, relevan, dan berdampak luas di tengah masyarakat digital.
1. Memahami TUPOKSI KOMINFO di Lingkungan Masjid
Sebelum membahas optimalisasi, penting untuk memahami secara utuh tugas pokok dan fungsi KOMINFO di masjid. Secara umum, TUPOKSI meliputi:
- Mengelola komunikasi internal dan eksternal (antar pengurus, jamaah, dan masyarakat).
- Menyebarkan informasi kegiatan masjid (jadwal sholat, kajian, sosial, dll.).
- Membangun citra positif masjid sebagai pusat peradaban Islam.
- Memanfaatkan media digital untuk dakwah dan edukasi.
- Memastikan akurasi informasi yang disampaikan sesuai syariat.
Di era digital, fungsi ini tidak lagi terbatas pada pengumuman lisan atau selebaran fisik, tetapi harus menjangkau platform digital yang lebih luas. Tantangannya adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan teknologi tanpa kehilangan esensi keberkahan masjid.
2. Tantangan KOMINFO Masjid di Era Digital
Beberapa tantangan yang sering dihadapi pengurus KOMINFO masjid antara lain:
- Keterbatasan literasi digital di kalangan pengurus atau jamaah.
- Kesenjangan generasi: sebagian jamaah mungkin lebih nyaman dengan komunikasi konvensional, sementara generasi muda mengandalkan media sosial.
- Overload informasi yang berpotensi menimbulkan kebingungan.
- Risiko penyebaran hoaks atau konten tidak bertanggung jawab.
- Keterbatasan sumber daya (SDM, anggaran, perangkat teknologi).
Untuk mengatasi ini, diperlukan pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan.
3. Strategi Optimalisasi TUPOKSI KOMINFO Masjid
- Membangun Sistem Informasi Terintegrasi
Langkah pertama adalah menciptakan sistem informasi yang terpusat dan mudah diakses. Contohnya:
- Website resmi masjid: Memuat profil masjid, jadwal kegiatan, rekaman kajian, dan konten edukatif.
- Aplikasi mobile: Memudahkan jamaah mengakses informasi, donasi online, atau pendaftaran kegiatan.
- Database jamaah: Untuk segmentasi komunikasi (misal: grup WhatsApp berdasarkan usia atau minat).
- Integrasi sistem ini memastikan informasi tersampaikan cepat, akurat, dan terorganisir.
- Optimalisasi Media Sosial
Media sosial adalah senjata utama KOMINFO di era digital. Berikut cara memanfaatkannya:
- Konten berkualitas: Posting jadwal sholat dengan desain menarik, kutipan ayat/hadits, rekaman kajian, atau dokumentasi kegiatan sosial.
- Interaksi dua arah: Respon komentar, ajak jamaah berdiskusi, atau buat polling untuk meningkatkan engagement.
- Platform spesifik:
- Instagram: Visual menarik untuk generasi muda.
- YouTube: Streaming kajian atau dokumentasi kegiatan.
- Facebook: Target jamaah usia dewasa.
- TikTok: Konten pendek inspiratif (misal: kisah sahabat Nabi).
Pastikan konten sesuai syariat, menghindari ghibah, dan menjaga etika bermedia.
- Meningkatkan Literasi Digital Pengurus dan Jamaah
KOMINFO harus menjadi pionir dalam edukasi digital:
- Pelatihan rutin: Workshop desain grafis, manajemen media sosial, atau keamanan digital untuk pengurus.
- Sosialisasi ke jamaah: Misal, cara mengakses website masjid atau menghindari hoaks.
- Kolaborasi dengan ahli: Undang praktisi komunikasi atau ulama yang paham digital untuk sharing session.
- Penguatan Konten Dakwah Kreatif
Dakwah di era digital harus dikemas secara kreatif tanpa mengurangi kedalaman ilmu. Contoh ide:
- Seri "Tanya Ustadz": Jamaah bisa mengirim pertanyaan via DM media sosial.
- Infografis tematik: Misal, infografis "Panduan Zakat" atau "Keutamaan Ramadhan".
- Podcast keislaman: Wawancara dengan ustaz atau relawan masjid.
- Konten viral challenges: Misal, #SedekahHarianChallenge atau #HafalanQuranBersama.
- Manajemen Krisis Komunikasi
KOMINFO harus siap menghadapi situasi krisis, seperti isu negatif tentang masjid atau kesalahan informasi. Langkah antisipasi:
- Membuat SOP penanganan hoaks: Verifikasi informasi sebelum disebarkan.
- Tim respon cepat: Siap klarifikasi via media sosial atau pengumuman di masjid.
- Transparansi: Jika terjadi kesalahan, akui dan perbaiki dengan profesional.
- Kolaborasi dengan Komunitas atau Influencer
Jalin kemitraan dengan:
- Komunitas digital (pesantren online, kreator konten Islami) untuk menyebarkan konten.
- Influencer lokal yang peduli pada kegiatan masjid.
- Instansi terkait (DKM kota, Kemenag) untuk program bersama.
- Evaluasi dan Inovasi Berkala
Lakukan evaluasi bulanan atau triwulanan dengan indikator seperti:
- Pertumbuhan followers media sosial.
- Tingkat partisipasi jamaah dalam kegiatan.
- Feedback dari jamaah via survei online.
Gunakan data ini untuk menyusun strategi lebih baik.
4. Contoh Praktik Baik KOMINFO Masjid
Berikut inspirasi dari masjid-masjid yang sudah optimal di bidang KOMINFO:
- Masjid Jogokariyan Yogyakarta: Memiliki website lengkap dengan artikel keislaman, laporan keuangan transparan, dan podcast "Halaqoh Jogokariyan".
- Masjid Istiqlal Jakarta: Memanfaatkan Instagram untuk virtual tour dan live streaming kegiatan besar.
- Masjid Kampus UGM: Menggunakan bot WhatsApp untuk mengirim jadwal sholat otomatis.
- Masjid Raya Baitul Muttaqien Islamic Center Kalimantan Timur, saat ini sedang mengembangkan website, degitalisasi keuangan masjid dan media sosial (Facebook dan instagram)..
5. Menjaga Keseimbangan antara Digital dan Nilai Tradisional Masjid
Meski teknologi penting, KOMINFO harus tetap mempertahankan nilai-nilai:
- Keberkahan komunikasi: Hindari ghibah atau konten provokatif.
- Interaksi langsung: Tetap pertahankan komunikasi tatap muka, terutama dengan jamaah yang kurang melek digital.
- Prioritaskan ukhuwah: Teknologi adalah alat, bukan pengganti silaturahmi.
6. Mempersiapkan Masa Depan: KOMINFO Masjid 4.0
KOMINFO perlu menyiapkan diri untuk tren masa depan seperti:
- Kecerdasan buatan (AI): Chatbot untuk respon cepat pertanyaan jamaah.
- Virtual reality (VR): Tur virtual masjid bagi jamaah di luar kota.
- Big data: Analisis preferensi jamaah untuk program yang lebih relevan.
Penutup
Optimalisasi TUPOKSI KOMINFO masjid di era digital bukan hanya tentang mengadopsi teknologi, tetapi juga tentang memperkuat misi dakwah dan pelayanan umat. Dengan strategi yang tepat, masjid dapat menjadi epicentrum peradaban Islam yang modern, inklusif, dan inspiratif. Bagi para pengurus masjid terutama yang belum berbasis teknologi mari bergerak bersama, karena setiap inovasi yang kita lakukan hari ini adalah investasi untuk generasi muslim masa depan.
“Sampaikanlah dariku walau satu ayat.” (HR. Bukhari)
*) Kasi Kominfo BPIC Kaltim